26 September 2008

Berfokus pada Kelebihan Diri

“Anak-anak, coba tuliskan tiga kelebihanmu, ” kata seorang guru yang hari itu menjadi pembimbing retreat bagi anak-anak sekolah dasar.

Menit demi menit berlalu namun anak-anak itu seakan masih bingung.

Dengan setengah berakting, sang guru kemudian bersuara keras : “Ayo, tuliskan! Kalau ngga, kertasmu saya sobek lo.” Anak-anak manis itu seketika menjadi salah tingkah.

Beberapa di antara mereka, memang tampak mulai menulis. Salah satu di antara mereka menulis di atas kertas, “Kadang-kadang nurutin kata ibu. Kadang-kadang bantu ibu. Kadang-kadang nyuapin adik makan.” 

Penuh rasa penasaran, sang guru bertanya kepadanya : “Kenapa tulisnya kadang-kadang? “. Dengan wajah penuh keluguan, sang bocah hanya berkata : “Emang cuma kadang-kadang, pak guru”

Ketika semua anak telah menuliskan kelebihan dirinya, sang guru kemudian melanjutkan instruksi berikutnya : “Sekarang anak-anak, coba tuliskan tiga kelemahanmu atau hal-hal yang buruk dalam dirimu.”

Seketika ruangan kelas menjadi gaduh. Anak-anak tampak bersemangat. Salah satu dari mereka angkat tangan dan bertanya : “Tiga saja, pak guru?”. “Ya, tiga saja!” jawab pak guru. Anak tadi langsung menyambung : “Pak guru, jangankan tiga, sepuluh juga bisa!”.

Apa pelajaran yang bisa kita petik dari cerita sederhana itu? Saya menangkap setidaknya ada beberapa hal penting yang bisa kita pelajari. Salah satunya, kita sering tidak menyadari apa kelebihan diri kita karena lingkungan dan orang di sekitar kita jauh lebih sering mengkomunikasikan kepada kita kejelekan dan kekurangan kita.

Baru-baru ini, saya dan istri saya menyaksikan di sebuah televisi swasta pertunjukkan seni dari para penyandang cacat. Kami benar-benar terharu. Ada orang buta yang begitu piawai bermain piano atau kecapi. Pria tanpa lengan dan wanita muda yang tuli dapat menari dengan begitu indahnya. “Luar biasa, dia bisa menari dengan penuh penghayatan. Yang membuat saya heran, dia kan tuli tapi kok bisa mengikuti irama lagu dengan sangat tepat?”, kata istri saya terkagum-kagum.

Seorang pria buta yang bernyanyi dengan nada merdu sempat berkata, “Saudaraku, saya memiliki dua mata seperti Anda. Namun yang ada di depan saya hanyalah kegelapan. Ibu saya mengatakan saya bisa bernyanyi, dan ia memberi saya semangat untuk bernyanyi.”

Benarlah apa yang dikatakan Alexander Graham Bell : “Setelah satu pintu tertutup, pintu lainnya terbuka; tetapi kerap kali kita terlalu lama memandangi dan menyesali pintu yang telah tertutup sehingga kita tidak melihat pintu yang telah dibuka untuk kita.”

Fokuskan perhatian pada kelebihan kita dan bukan kelemahan kita.

Sebatang Bambu

Sebatang bambu yang indah tumbuh di halaman rumah seorang petani. Batang bambu ini tumbuh tinggi menjulang di antara batang-batang bambu lainnya. Suatu hari datanglah sang petani yang empunya pohon bambu itu.

Dia berkata kepada batang bambu,” Wahai bambu, maukah engkau kupakai untuk menjadi pipa saluran air yg sangat berguna untuk mengairi sawahku?”

Batang bambu menjawabnya, “Oh tentu aku mau bila dapat berguna bagi engkau,Tuan. Tapi ceritakan apa yang akan kau lakukan untuk membuatku menjadi pipa saluran air itu.” 

Sang petani menjawab, “Pertama, aku akan menebangmu untuk memisahkan engkau dari rumpunmu yang indah itu. Lalu aku akan membuang cabang-cabangmu yang dapat melukai orang yang memegangmu. Setelah itu aku akan membelah-belah engkau sesuai dengan keperluanku. Terakhir aku akan membuang sekat-sekat yang ada di dalam batangmu, supaya air dapat mengalir dengan lancar. Apabila aku sudah selesai dengan pekerjaanku, engkau akan menjadi pipa yang akan mengalirkan air untuk mengairi sawah sehingga padi yang ditanam dapat tumbuh dengan subur.”

Mendengar hal ini, batang bambu lama terdiam….., kemudian dia berkata kpd petani, “Tuan, tentu aku akan merasa sangat sakit ketika engkau menebangku. Juga pasti akan sakit ketika engkau membuang cabang-cabangku, bahkan lebih sakit lagi ketika engkau membelah-belah batangku yang indah ini dan pasti tak tertahankan ketika engkau mengorek-ngorek bagian dalam tubuhku untuk membuang sekat-sekat penghalang itu. Apakah aku akan kuat melalui semua proses itu, Tuan?”

Petani menjawab, ” Wahai bambu, engkau pasti kuat melalui semua ini karena aku memilihmu justru karena engkau yang paling kuat dari semua batang pada rumpun ini. Jadi tenanglah.”

Akhirnya batang bambu itu menyerah, “Baiklah, Tuan. Aku ingin sekali berguna ketimbang batang bambu yg lain. Inilah aku, tebanglah aku, perbuatlah sesuai dengan yang kau kehendaki.”

Setelah petani selesai dengan pekerjaannya, batang bambu indah yang dulu hanya menjadi penghias halaman rumah petani, kini telah berubah menjadi pipa saluran air yang mengairi sawah sehingga padi dapat tumbuh dengan subur dan berbuah banyak.

Pernahkah kita berpikir bahwa dengan tanggung jawab dan persoalan yg sarat, mungkin Tuhan sedang memproses kita untuk menjadi indah di hadapan-Nya? Sama seperti batang bambu itu, kita sedang ditempa.

Tapi jangan kuatir, kita pasti kuat karena Tuhan tak akan memberikan beban yang tak mampu kita pikul. Jadi maukah kita berserah pada kehendak Tuhan, membiarkan Dia bebas berkarya di dalam diri kita untuk menjadikan kita alat yang berguna bagi-Nya?

Seperti batang bambu itu, mari kita berkata, ” Inilah aku, Tuhan…perbuatlah sesuai dengan yang Kau kehendaki.”

Bahasa Hati

Good Article whEn u FeeL aNgrY…
Don’t Let it far juZ keEp Love in deEp on uR hEarT

Inner Heart Conversation

There is enemy that can not be conquered by love.
There is no illness that can not be cured by love and affection.
There is no hostility that can not be forgiven by sincerity.
There is no difficulty that can not be solved by perseverance.
There is no stone that can not be broken by patient.
Everything is must be from the bottom of your heart. 

Talk with your inner heart, and it will go through to another heart too.
To be succeed is not about how big is your muscle and smart is your brain,
yet it is also about how lenient/soft of your heart to do certain matters.

You can not stop a cried baby by pulling him at your arm.
Or persuade him with sweets/candies and sweet words.
What you have to do is embrace/hug him until he feel the heart beat calmly
in your depth of relieved.

Please begin with your soft heart before you give it to your achievement.

Translation:

ArtiKeL yaNG BaGuS BaGi OrANg yaNG bawaANnyA marah2 kali yah? =D

Bicara Dengan Bahasa Hati

Tak ada musuh yang tak dapat ditaklukkan oleh cinta.
Tak ada penyakit yang tak dapat disembuhkan oleh kasih sayang.
Tak ada permusuhan yang tak dapat dimaafkan oleh ketulusan.
Tak ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan oleh ketekunan.
Tak ada batu keras yang tak dapat dipecahkan oleh kesabaran.
Semua itu haruslah berasal dari hati anda.

Bicaralah dengan bahasa hati, maka akan sampai ke hati pula.
Kesuksesan bukan semata-mata betapa keras otot dan betapa
tajam otak anda, namun juga betapa lembut hati anda dalam
menjalani segala sesuatunya.

Anda tak kan dapat menghentikan tangis seorang bayi hanya
dengan merengkuhnya dalam lengan yang kuat.
Atau, membujuknya dengan berbagai gula-gula dan kata-kata manis.
Anda harus mendekapnya hingga ia merasakan detak jantung yang tenang
jauh di dalam dada anda.

Mulailah dengan melembutkan hati sebelum memberikannya pada
keberhasilan anda.

4 Tipe Manusia Dalam Menghadapi Tekanan

“Semua kesulitan sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa kita untuk tumbuh” (John Gray)

Pembaca, hidup memang tidak lepas dari berbagai tekanan. Lebih-lebih,hidup di alam modern ini yang menyuguhkan beragam risiko. Sampai seorang sosiolog Ulrich Beck menamai jaman kontemporer ini dengan masyarakat risiko (risk society). Alam modern menyuguhkan perubahan cepat dan tak jarang mengagetkan.

Nah, tekanan itu sesungguhnya membentuk watak, karakter, dan sekaligus menentukan bagaimana orang bereaksi di kemudian hari. Pembaca, pada kesempatan ini, saya akan memaparkan empat tipe orang dalam menghadapi berbagai tekanan tersebut. Mari kita bahas satu demi satu tipe manusia dalam menghadapi tekanan hidup ini.

Tipe pertama, tipe kayu rapuh. Sedikit tekanan saja membuat manusia ini patah arang. Orang macam ini kesehariannya kelihatan bagus. Tapi, rapuh sekali di dalam hatinya. Orang ini gampang sekali mengeluh pada
saat kesulitan terjadi.

Sedikit kesulitan menjumpainya, orang ini langsung mengeluh, merasa tak berdaya, menangis, minta dikasihani atau minta bantuan. Orang ini perlu berlatih berpikiran positif dan berani menghadapi kenyataan hidup. 

Majalah Time pernah menyajikan topik generasi kepompong (cacoon generation). Time mengambil contoh di Jepang, di mana banyak orang menjadi sangat lembek karena tidak terbiasa menghadapi kesulitan. Menghadapi orang macam ini, kadang kita harus lebih berani tega. Sesekali mereka perlu belajar dilatih menghadapi kesulitan. Posisikan kita sebagai pendamping mereka.

Tipe kedua, tipe lempeng besi. Orang tipe ini biasanya mampu bertahan dalam tekanan pada awalnya. Namun seperti layaknya besi, ketika situasi menekan itu semakin besar dan kompleks, ia mulai bengkok dan
tidak stabil. Demikian juga orang-orang tipe ini. Mereka mampu menghadapi tekanan, tetapi tidak dalam kondisi berlarut-larut.

Tambahan tekanan sedikit saja, membuat mereka menyerah dan putus asa. Untungnya, orang tipe ini masih mau mencoba bertahan sebelum akhirnya menyerah. Tipe lempeng besi memang masih belum terlatih. Tapi, kalau
mau berusaha, orang ini akan mampu membangun kesuksesan dalam hidupnya.

Tipe ketiga, tipe kapas. Tipe ini cukup lentur dalam menghadapi tekanan. Saat tekanan tiba, orang mampu bersikap fleksibel. Cobalah Anda menekan sebongkah kapas. Ia akan mengikuti tekanan yang terjadi.
Ia mampu menyesuaikan saat terjadi tekanan. Tapi, setelah berlalu, dengan cepat ia bisa kembali ke keadaan semula. Ia bisa segera melupakan masa lalu dan mulai kembali ke titik awal untuk memulai lagi.

Tipe keempat, tipe manusia bola pingpong. Inilah tipe yang ideal dan terhebat. Jangan sekali-kali menyuguhkan tekanan pada orang-orang ini karena tekanan justru akan membuat mereka bekerja lebih giat, lebih termotivasi, dan lebih kreatif. Coba perhatikan bola pingpong. Saat ditekan, justru ia memantuk ke atas dengan lebih dahsyat. Saya teringat kisah hidup motivator dunia Anthony Robbins dalam salah satu biografinya.

Untuk memotivasi dirinya, ia sengaja membeli suatu bangunan mewah, sementara uangnya tidak memadai. Tapi, justru tekanan keuangan inilah yang membuat dirinya semakin kreatif dan tertantang mencapai tingkat
finansial yang diharapkannya. Hal ini pernah terjadi dengan seorang kepala regional sales yang performance- nya bagus sekali.

Bangun network

Tetapi, hasilnya ini membuat atasannya tidak suka. Akibatnya, justru dengan sengaja atasannya yang kurang suka kepadanya memindahkannya ke daerah yang lebih parah kondisinya. Tetapi, bukannya mengeluh seperti
rekan sebelumnya di daerah tersebut. Malahan, ia berusaha membangun netwok, mengubah cara kerja, dan membereskan organisasi. Di tahun kedua di daerah tersebut, justru tempatnya berhasil masuk dalam daerah tiga top sales.

Contoh lain adalah novelis dunia Fyodor Mikhailovich Dostoevsky. Pada musim dingin, ia meringkuk di dalam penjara dengan deraan angin dingin, lantai penuh kotoran seinci tebalnya, dan kerja paksa tiap hari. Ia mirip ikan herring dalam kaleng. Namun, Siberia yang beku tidak berhasil membungkam kreativitasnya.

Dari sanalah ia melahirkan karya-karya tulis besar, seperti The Double dan Notes of The Dead. Ia menjadi sastrawan dunia. Hal ini juga dialami Ho Chi Minh. Orang Vietnam yang biasa dipanggil Paman Ho
ini harus meringkuk dalam penjara. Tapi, penjara tidaklah membuat dirinya patah arang. Ia berjuang dengan puisi-puisi yang ia tulis. A Comrade Paper Blanket menjadi buah karya kondangnya.

Nah, pembaca, itu hanya contoh kecil. Yang penting sekarang adalah Anda. Ketika Anda menghadapi kesulitan, seperti apakah diri Anda? Bagaimana reaksi Anda? Tidak menjadi persoalan di mana Anda saat ini.
Tetapi, yang penting bergeraklah dari level tipe kayu rapuh ke tipe selanjutnya. Hingga akhirnya, bangun mental Anda hingga ke level bola pingpong. Saat itulah, kesulitan dan tantangan tidak lagi menjadi
suatu yang mencemaskan untuk Anda. Sekuat itukah mental Anda?

The Present

Tiga Cara Untuk Memanfaatkan Masa Sekarang Hari Ini

BERADA PADA MASA SEKARANG

Jika Anda ingin lebih bahagia dan lebih sukses

Fokuslah pada apa yang ada pada Masa Sekarang

Responlah pada hal yang penting sekarang

BELAJAR DARI MASA LALU

Jika Anda ingin menjadikan Masa Sekarang lebih baik daripada Masa Lalu

Lihatlah apa yang telah terjadi pada Masa Lalu

Belajarlah sesuatu yang berharga dari hal tersebut

Lakukan hal yang berbeda pada Masa Sekarang

RENCANAKAN MASA DEPAN

Jika Anda ingin Masa Depan yang lebih baik daripada Masa Sekarang

Lihatlah Masa Depan seperti apa yang Anda inginkan

Buatlah rencana untuk mewujudkannya

Tindak lanjuti rencana itu pada Masa Sekarang

Kepemimpinan Sejati

Kepemimpinan sesungguhnya tidak ditentukan oleh pangkat atau pun jabatan seseorang. Kepemimpinan adalah sesuatu yang muncul dari dalam dan merupakan buah dari keputusan seseorang untuk mau menjadi pemimpin, baik bagi dirinya sendiri, bagi keluarganya, bagi lingkungan pekerjaannya, maupun bagi lingkungan sosial dan bahkan bagi negerinya.

Hal ini dikatakan dengan lugas oleh seorang jenderal dari Angkatan Udara Amerika Serikat:

“I don’t think you have to be wearing stars on your shoulders or a title to be a leader. Anybody who wants to raise his hand can be a leader any time.”
-General Ronal Fogleman, US Air Force- 

Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari proses perubahan karakter atau transformasi internal dalam diri seseorang. Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang perubahan dalam diri seseorang. Ketika seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri (inner peace) dan membentuk bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya mendorong perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin sejati. Jadi pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out).

Ketika pada suatu hari filsuf besar Cina, Lao Tsu, ditanya oleh muridnya tentang siapakah pemimpin yang sejati, maka dia menjawab:
As for the best leaders, the people do not notice their existence.
The next best, the people honour And praise.
The next, the people fear, And the next the people hate.
When the best leader’s work is done, The people say, ‘we did it ourselves’.

Justru seringkali seorang pemimpin sejati tidak diketahui keberadaannya oleh mereka yang dipimpinnya. Bahkan ketika misi atau tugas terselesaikan, maka seluruh anggota tim akan mengatakan bahwa merekalah yang melakukannya sendiri. Pemimpin sejati adalah seorang pemberi semangat (encourager), motivator, inspirator, dan maximizer.

Konsep pemikiran seperti ini adalah sesuatu yang baru dan mungkin tidak bisa diterima oleh para pemimpin konvensional yang justru mengharapkan penghormatan dan pujian (honor and praise) dari mereka yang dipimpinnya. Semakin dipuji bahkan dikultuskan, semakin tinggi hati dan lupa dirilah seorang pemimpin. Justru kepemimpinan sejati adalah kepemimpinan yang didasarkan pada kerendahan hati (humble).

Pelajaran mengenai kerendahan hati dan kepemimpinan sejati dapat kita peroleh dari kisah hidup Nelson Mandela. Seorang pemimpin besar Afrika Selatan, yang membawa bangsanya dari negara yang rasialis, menjadi negara yang demokratis dan merdeka.

Saya menyaksikan sendiri dalam sebuah acara talk show TV yang dipandu oleh presenter terkenal Oprah Winfrey, bagaimana Nelson Mandela menceritakan bahwa selama penderitaan 27 tahun dalam penjara pemerintah Apartheid, justru melahirkan perubahan dalam dirinya. Dia mengalami perubahan karakter dan memperoleh kedamaian dalam dirinya. Sehingga dia menjadi manusia yang rendah hati dan mau memaafkan mereka yang telah membuatnya menderita selama bertahun-tahun.

Seperti yang dikatakan oleh penulis buku terkenal, Kenneth Blanchard, bahwa kepemimpinan dimulai dari dalam hati dan keluar untuk melayani mereka yang dipimpinnya. Perubahan karakter adalah segala-galanya bagi seorang pemimpin sejati. Tanpa perubahan dari dalam, tanpa kedamaian diri, tanpa kerendahan hati, tanpa adanya integritas yang kokoh, daya tahan menghadapi kesulitan dan tantangan, dan visi serta misi yang jelas, seseorang tidak akan pernah menjadi pemimpin sejati.

Karakter Seorang Pemimpin Sejati

Setiap kita memiliki kapasitas untuk menjadi pemimpin. Dalam tulisan ini saya memperkenalkan sebuah jenis kepemimpinan yang saya sebut dengan Q Leader. Kepemimpinan Q dalam hal ini memiliki empat makna. Pertama, Q berarti kecerdasan atau intelligence (seperti dalam IQ - Kecerdasan Intelektual, EQ - Kecerdasan Emosional, dan SQ - Kecerdasan Spiritual). Q Leader berarti seorang pemimpin yang memiliki kecerdasan IQ-EQ-SQ yang cukup tinggi. Kedua, Q Leader berarti kepemimpinan yang memiliki quality, baik dari aspek visioner maupun aspek manajerial.

Ketiga, Q Leader berarti seorang pemimpin yang memiliki qi (dibaca ‘chi’ - bahasa Mandarin yang berarti energi kehidupan). Makna Q keempat adalah seperti yang dipopulerkan oleh KH Abdullah Gymnastiar sebagai qolbu atau inner self. Seorang pemimpin sejati adalah seseorang yang sungguh-sungguh mengenali dirinya (qolbu-nya) dan dapat mengelola dan mengendalikannya (self management atau qolbu management).

Menjadi seorang pemimpin Q berarti menjadi seorang pemimpin yang selalu belajar dan bertumbuh senantiasa untuk mencapai tingkat atau kadar Q (intelligence - quality - qi - qolbu) yang lebih tinggi dalam upaya pencapaian misi dan tujuan organisasi maupun pencapaian makna kehidupan setiap pribadi seorang pemimpin.

Untuk menutup tulisan ini, saya merangkum kepemimpinan Q dalam tiga aspek penting dan saya singkat menjadi 3C , yaitu:
1. Perubahan karakter dari dalam diri (character change)
2. Visi yang jelas (clear vision)
3. Kemampuan atau kompetensi yang tinggi (competence)

Ketiga hal tersebut dilandasi oleh suatu sikap disiplin yang tinggi untuk senantiasa bertumbuh, belajar dan berkembang baik secara internal (pengembangan kemampuan intrapersonal, kemampuan teknis, pengetahuan, dll) maupun dalam hubungannya dengan orang lain (pengembangan kemampuan interpersonal dan metoda kepemimpinan).

Seperti yang dikatakan oleh John Maxwell: “The only way that I can keep leading is to keep growing. The day I stop growing, somebody else takes the leadership baton. That is the way it always it.” Satu-satunya cara agar saya tetap menjadi pemimpin adalah saya harus senantiasa bertumbuh. Ketika saya berhenti bertumbuh, orang lain akan mengambil alih kepemimpinan tersebut.

10 Kualitas Pribadi Yang Disukai

Ketulusan

Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh
semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena
yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan
kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura- pura, mencari-cari alasan atau
memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”.
Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi
dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi
keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.

Kerendahan Hati

Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendah hatian justru
mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap
rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang
yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa
membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya
tidak merasa minder. 

Kesetiaan

Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yang
setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya
komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

Positive Thinking

Orang yang bersikap positif (positive thinking) selalu berusaha melihat
segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk
sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang
lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka
mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dan
sebagainya.

Keceriaan

Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak
harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria
adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu
berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain,
juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong
semangat orang lain.

Bertanggung jawab

Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan
sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya.
Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk
disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan
menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang
bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.

Percaya Diri

Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana
adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya
diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia
tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

Kebesaran Jiwa

Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain.
Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci
dan permusuhan. Ketika menghadapi masa- masa sukar dia tetap tegar, tidak
membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

Easy Going

Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka
membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-
masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir
dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah
yang berada di luar kontrolnya.

Empati

Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja
pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain.
Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua
belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia
selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.

Sebuah Koin Penyok

Alkisah, seorang lelaki keluar dari pekarangan rumahnya, berjalan tak tentu arah dengan rasa putus asa. Sudah cukup lama ia menganggur. Kondisi finansial keluarganya morat-marit. Sementara para tetangganya sibuk memenuhi rumah dengan barang-barang mewah, ia masih bergelut memikirkan cara memenuhi kebutuhan pokok keluarganya sandang dan pangan.

Anak-anaknya sudah lama tak dibelikan pakaian, istrinya sering marah-marah karena tak dapat membeli barang-barang rumah tangga yang layak. Laki-laki itu sudah tak tahan dengan kondisi ini, dan ia tidak yakin bahwa perjalanannya kali inipun akan membawa keberuntungan, yakni mendapatkan pekerjaan. 

Ketika laki-laki itu tengah menyusuri jalanan sepi, tiba-tiba kakinya
terantuk sesuatu. Karena merasa penasaran ia membungkuk dan mengambilnya.
“Uh, hanya sebuah koin kuno yang sudah penyok-penyok,” gerutunya kecewa. Meskipun begitu ia membawa koin itu ke sebuah bank.

“Sebaiknya koin in Bapak bawa saja ke kolektor uang kuno,” kata teller itu memberi saran. Lelaki itupun mengikuti anjuran si teller, membawa koinnya kekolektor. Beruntung sekali, si kolektor menghargai koin itu senilai 30 dollar.

Begitu senangnya, lelaki tersebut mulai memikirkan apa yang akan dia lakukan dengan rejeki nomplok ini. Ketika melewati sebuah toko perkakas, dilihatnya beberapa lembar kayu sedang diobral. Dia bisa membuatkan beberapa rak untuk istrinya karena istrinya pernah berkata mereka tak punya tempat untuk menyimpan jambangan dan stoples. Sesudah membeli kayu seharga 30 dollar, dia memanggul kayu tersebut dan beranjak pulang.

Di tengah perjalanan dia melewati bengkel seorang pembuat mebel. Mata
pemilik bengkel sudah terlatih melihat kayu yang dipanggul lelaki itu.
Kayunya indah, warnanya bagus, dan mutunya terkenal. Kebetulan pada waktu itu ada pesanan mebel. Dia menawarkan uang sejumlah 100 dollar kepada lelaki itu.
Terlihat ragu-ragu di mata laki-laki itu, namun pengrajin itu meyakinkannya dan dapat menawarkannya mebel yang sudah jadi agar dipilih lelaki itu. Kebetulan di sana ada lemari yang pasti disukai istrinya. Dia menukar kayu tersebut dan meminjam sebuah gerobak untuk membawa lemari itu. Dia pun segera membawanya pulang.

Di tengah perjalanan dia melewati perumahan baru. Seorang wanita yang sedang mendekorasi rumah barunya melongok keluar jendela dan melihat lelaki itu mendorong gerobak berisi lemari yang indah. Si wanita terpikat dan menawar dengan harga 200 dollar. Ketika lelaki itu nampak ragu-ragu, si wanita menaikkan tawarannya menjadi 250 dollar. Lelaki itupun setuju. Kemudian mengembalikan gerobak ke pengrajin dan beranjak pulang.

Di pintu desa dia berhenti sejenak dan ingin memastikan uang yang ia terima. Ia merogoh sakunya dan menghitung lembaran bernilai 250 dollar. Pada saat itu seorang perampok keluar dari semak-semak, mengacungkan belati, merampas uang itu, lalu kabur.

Istri si lelaki kebetulan melihat dan berlari mendekati suaminya seraya berkata, “Apa yang terjadi? Engkau baik saja kan? Apa yang diambil oleh perampok tadi?”

Lelaki itu mengangkat bahunya dan berkata, “Oh, bukan apa-apa. Hanya sebuah koin penyok yang kutemukan tadi pagi”.

Bila Kita sadar kita tak pernah memiliki apapun, kenapa harus tenggelam dalam kepedihan yang berlebihan?

Batu Rubi Yang Retak

Alkisah, di sebuah kerajaan, raja memiliki sebuah batu rubi yang sangat indah. Raja sangat menyayangi, mengaguminya, dan berpuas hati karena merasa memiliki sesuatu yang indah dan berharga. Saat permaisuri akan melangsungkan ulang tahunnya, raja ingin memberikan hadiah batu rubi itu kepada istri tercintanya. Tetapi saat batu itu dikeluarkan dari tempat penyimpanan, terjadi kecelakaan sehingga batu itu terjatuh dan tergores retak cukup dalam.

Raja sangat kecewa dan bersedih. Dipanggillah para ahli batu-batu berharga untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Beberapa ahli permata telah datang ke kerajaan, tetapi mereka menyatakan tidak sanggup memperbaiki batu berharga tersebut.

“Mohon ampun, Baginda. Goresan retak di batu ini tidak mungkin bisa diperbaiki. Kami tidak sanggup mengembalikannya seperti keadaan semula.”

Kemudian sang baginda memutuskan mengadakan sayembara, mengundang seluruh ahli permata di negeri itu yang mungkin waktu itu terlewatkan. 

Tidak lama kemudian datanglah ke istana seorang setengah tua berbadan bongkok dan berbaju lusuh, mengaku sebagai ahli permata. Melihat penampilannya yang tidak meyakinkan, para prajurit menertawakan dia dan berusaha mengusirnya. Mendengar keributan, sang raja memerintahkan untuk menghadap.

“Ampun Baginda. Mendengar kesedihan Baginda karena kerusakan batu rubi kesayangan Baginda, perkenankanlah hamba untuk melihat dan mencoba memperbaikinya. ”

“Baiklah, niat baikmu aku kabulkan,” kata baginda sambil memberikan batu tersebut.

Setelah melihat dengan seksama, sambil menghela napas, si tamu berkata, “Saya tidak bisa mengembalikan batu ini seperti keadaan
semula, tetapi bila diperkenankan, saya akan membuat batu rubi retak ini menjadi lebih indah.”

Walaupun sang raja meragukan, tetapi karena putus asa tidak ada yang bisa dilakukan lagi dengan batu rubi itu, raja akhirnya setuju. Maka, ahli permata itupun mulai memotong dan menggosok.

Beberapa hari kemudian, dia menghadap raja. Dan ternyata batu permata rubi yang retak telah dia pahat menjadi bunga mawar yang sangat indah. Baginda sangat gembira, “Terima kasih rakyatku. Bunga mawar adalah bunga kesukaan permaisuri, sungguh cocok sebagai hadiah.”

Si ahli permata pun pulang dengan gembira. Bukan karena besarnya hadiah yang dia terima, tetapi lebih dari itu. Karena dia telah
membuat raja yang dicintainya berbahagia. 

Netter yang luar biasa…. Di tangan seorang yang ahli, benda cacat bisa diubah menjadi lebih indah dengan cara menambah nilai lebih yang diciptakannya. Apalagi mengerjakannya dengan penuh ketulusan dan perasaan cinta untuk membahagiakan orang lain.

TIDAK ADA MANUSIA YANG SEMPURNA DI DUNIA INI

Shi Shang Mei You Shi Quan Shi Mei De Ren

Saya kira demikian pula bagi manusia, tidak ada yang sempurna, selalu ada kelemahan besar ataupun kecil. Tetapi jika kita memiliki
kesadaran dan tekad untuk mengubahnya, maka kita bisa mengurangi kelemahan-kelemahan yang ada sekaligus mengembangkan kelebihan-kelebihan yang kita miliki sehingga keahlian dan karakter positif akan terbangun. Dengan terciptanya perubahan-perubahan positif tentu itu merupakan kekuatan pendorong yang akan membawa kita pada kehidupan yang lebih sukses dan bernilai!

24 September 2008

Menjadi Seperti Apa Yang Anda Inginkan

Di sebuah tempat terpencil di Tenessee, USA, seorang bayi perempuan lahir di tengah keluarga yang sangat miskin. Anak itu adalah anak ke 20 dari 22 bersaudara, lahir premature dan lemah. Kelangsungan hidupnya diragukan semua orang. Ketika berumur empat tahun dia menderita Pneumonia parah dan demam scarlet - sebuah kombinasi penyakit yang mematikan yang membuat kaki kirinya lumpuh dan tidak bisa digunakan. Dia harus menggunakan penyangga kaki dari besi untuk membantunya berjalan. Namun anak ini sangat beruntung karena memiliki seorang ibu yang selalu memberikan dorongan dan semangat padanya. 

Ibunya yang luar biasa selalu mengatakan pada anaknya yang ternyata sangat pandai tersebut bahwa walaupun kakinya harus menggunakan penyangga, dia dapat melakukan apapun yang dia inginkan dalam hidupnya. Ibunya mengatakan bahwa untuk itu yang harus dimilikinya adalah keyakinan, kegigihan, keberanian dan semangat yang selalu menggelora. 

Lalu pada usia Sembilan tahun, gadis kecil tersebut memutuskan untuk melepaskan penyangga kakinya dan mulai melangkahkan kakinya yang kata dokter tidak akan bisa normal kembali. Dalam empat tahun dia mulai dapat berjalan secara normal, ini sebuah keajaiban bagi dunia medis. Dikemudian hari, gadis itu memiliki sebuah impian untuk menjadi pelari wanita terhebat di dunia. Pertanyaannya, mungkinkah dengan kaki yang tidak sempurna seperti itu? 

Di usia yang ke tiga belas tahun, dia mulai mengikuti lomba lari. Dia menjadi yang terakhir mencapai finish. Dia selalu mengikuti setiap perlombaan lari di SMA dan dalam setiap perlombaan dia selalu menjadi yang terakhir mencapai finish. Semua orang memintanya untuk menyerah saja! Sampai suatu hari, dia tidak menjadi yang paling akhir mencapai finish dan akhirnya tibalah hari dimana dia memenangkan lomba lari. Sejak sat itu Wilma Rudolph selalu memenangkan perlombaan lari yang dia ikuti. 

Wilma melanjutkan sekolahnya di Tenessee State University di mana dia bertemu dengan seorang pelatih bernama Ed Temple. Ed Temple melihat semangat yang menggelora pada diri Wilma dan dia juga melihat sebuah bakat natural dalam diri Wilma. Dia melatih Wilma sampai Wilma terpilih untuk masuk dalam Tim Olimpiade Amerika. 

Dalam sebuah perlombaan lari Wilma harus bertanding melawan Jutta Heine, sorang pelari asal Jerman yang merupakan pelari terhebat saat itu. Tak seorang pun bisa mengalahkan Jutta, namun dalam nomor lari gawang 100 meter, Wilma Rudolph memenangkan pertandingan. Dia mengalahkan Jutta lagi pada nomor lari 200 meter. Sekarang Wilma memenangkan 2 medali emas. 

Akhirnya di nomor lari 400 meter estafet, Wilma bertemu Jutta lagi. Dua pelari pertama dalam team Wilma melakukan estafet tongkat dengan sempurna, namun saat pelari ketiga menyerahkan tongkat pada Wilma, dia menjatuhkannya karena sangat tegang. Wilma melihat Jutta sudah berlari di lintasan mendahuluinya. Dalam situasi seperti itu sangatlah tidak mungkin untuk mengejar dan mendahului pelari sekelas Jutta. Namun akhirnya Wilma melakukannya, dia kembali mengalahkan Jutta Heine. Wilma Rudolph berhasil memenangkan 3 Medali Emas Olimpiade Roma tahun 1960! Bersama tim estafetnya, Wilma menciptakan rekor dunia estafet 400 meter. 

Julukan yang diberikan pada Wilma Rudolph : 

Orang di Amerika menyebutnya "The Tenessee Tornado" 

Orang Italy menjulukinya "La Gazella Nera" (Si Gazelle Hitam) 

Orang Perancis memberi nama "Le Perle Noire" (Si Mutiara Hitam) 

US Postal Service (USPS) mencetak perangko 23 Cent dengan gambar Wilma pada tahun 2004, sepuluh tahun setelah Wilma Rudolph meninggal dunia karena kanker di usia 54 tahun. 


Refleksi 

Separah apapun keadaan anda saat ini bukanlah suatu alasan untuk tidak dapat meraih sukses. Selama anda memiliki keyakinan, kegigihan, keberanian dan semangat yang selalu menggelora, harapan untuk meraih sukses itu selalu ada. Anda sendirilah yang menentukan nasib anda dan menjadi seperti apa yang anda inginkan. 

Banyak contoh individu - individu sukses yang awalnya mulai berusaha dari keadaan yang kurang beruntung. Thomas Alva Edison yang hanya bersekolah 3 bulan saja bisa memberikan manfaat bagi milyaran umat manusia dengan hasil hasil karyanya bahkan setelah kematiannya pun kita masih menikmati hasil karyanya. Stephen Hawking yang menderita sklerosis lateral amiotrofik atau lebih dikenal dengan penyakit Lou Gehrig dan divonis dokter tak akan bertahan hidup lebih dari 2 tahun saja tidak kehilangan semangat untuk berkarya. Ia berkata,"Mendadak saya menyadari bahwa banyak hal berharga yang bisa saya lakukan seandainya kematian ini bisa ditunda. Seandainya saya harus mati, mungkin masih ada gunanya bagi saya untuk berbuat kebaikan bagi umat manusia". Ia menikah dengan Jane Wilde dan memiliki anak. Selain itu dia juga menjadi Guru Besar di Cambridge University, menjadi anggota sebuah klub ilmuwan bergengsi The Royal Society. Hawking juga menghasilkan karya spektakuler yang berjudul A Brief Story of Time dan teori Big Bang nya menjadi pembicaraan di kalangan ilmuwan. Semangat hidup dan keinginannya untuk berbuat sesuatu yang berarti bagi umat manusia selagi masih hidup justru membuatnya mampu bertahan hidup. Dia mendapat julukan sebagai "Manusia Jenius" setelah Albert Einstein. 

Saudara, mulailah menjadikan hidup anda berarti bagi orang lain. Anda sendiri yang bisa memberikan arti bagi hidup anda dan membuat hidup anda menjadi berarti bagi orang lain. Hal yang paling menyedihkan bagi seorang manusia adalah ketika dirinya tidak dibutuhkan oleh siapa siapa. Mari kita mulai dari sekarang untuk menjadikan hidup kita berarti bagi orang banyak. Wujudkan keinginan anda dan jadikan hidup anda berarti!

Hanya Empat Huruf Dan Satu Detik

Empat huruf yang sederhana dan ketika diucapkan SANGAT TIDAK MEREPOTKAN, hanya memakan waktu 1 detik, tapi huruf-huruf ini sering tertahan di ujung lidah kita, hanya karena EGO. 

Lalu efeknya? Luar biasa! Ucapkan 1 detik itu akan meninggalkan bekas yang mendalam selama berjam-jam, berhari-hari, bertahun-tahun bahkan EVERLASTING sepanjang hidup kita. 
Apa itu? "MAAF" Mari kita mulai dengan Meminta "MAAF" 

Terlepas apakah maaf kita diterima atau tidak, untuk mengucapkannya saja dibutuhkan keberanian 

Suatu hari di tahun 1990an, beberapa jam menjelang pesta pernikahan temanku. Tiba-tiba sebuah sepeda motor direm secara mendadak tepat di depan roda dua yang saya kenderai, saya terkejut karena secara mendadak saya dikembalikan dari lamunanku di jalan. 

Sejenak saya menatap ke arah pengendara sepeda motor tersebut, tak ada senyum yang kulemparkan, hanya tatapan lurus tanpa ekspresi, lalu segera kubawa roda duaku ke dalam lapangan parkir. Sejenak kupikir telah usai. 

Ternyata tidak, sang bapak pengendera sepeda motor itu mengejar sampai ke lapangan parkir, dan segera digengamnya tanganku dengan keras sambil berkata, "Kamu tak punya mata ya! Jalan khok tiba-tiba belok dan bla bla bla.." 

Selanjutnya, yang saya lakukan adalah hal yang sederhana tersebut, saya katakan "Maaf!" lalu kusalami tangannya. Hanya itu, dan bapak itu pun berlalu. 

Lalu setelahnya, saya berpikir apa yang terjadi jika saya tidak mengucapkan kata tersebut hanya untuk mempertahankan ego, ceritanya tentu akan lebih panjang dan lebih tidak mengenakkan. 

Dan kalau bisa selesai dalam waktu singkat dan memberikan efek yang begitu positif mengapa kita tidak melakukannya dengan meredam keangkuhan kita. 
BAPAK JUGA BOLEH MEMIJAK KAKI SAYA 

Seorang anak tampak berdiri dalam sebuah bis yang padat penumpangnya, tanpa sengaja anak tersebut menginjak kaki seorang bapak duduk di dekatnya. Sang bapak berdiri dengan marah, ia membentak anak tersebut. Sambil tertunduk anak itu meminta maaf, tapi ternyata kemarahan bapak itu masih tidak mereda, kembali dimakinya anak tersebut. Anak itu kembali mengatakan "MAAF", tapi lagi-lagi sang bapak tidak menanggapinya, malah marahnya makin menjadi-jadi. 

Akhirnya anak itu berkata "Pak, sekali lagi Maaf, saya tidak sengaja menginjak kaki bapak, tapi kalau bapak tidak bisa memaafkan saya, bapak boleh menginjak kaki saya juga khok" 

Dan "Blink!" Bapak itu tercerahkan. 
SALING MEMAAFKAN 

Saya pernah membaca sebuah email yang dikirim oleh teman, email itu bercerita tentang kekuatan saling memaafkan di keluarga. 

Diceritakan bahwa pada suatu hari karena terburu-buru ke kantor, sang ayah meninggalkan begitu saja racun serangga di meja, tapi terlebih dahulu ia memberitahukan sang istri untuk menyimpannya setelah tugas di dapurnya selesai. 

Lalu apa yang terjadi kemudian? 

Sang anak yang baru bangun dari tidurnya, tanpa sengaja meminum cairan racun tersebut sementara sang ibu masih sibuk dengan pekerjaannya di dapur. 

Ketika Sang ibu menyadarinya, si anak telah terkapar dengan mulut berbusa, lalu dengan singgap anak itu dibawa ke rumah sakit terdekat dan Sang ayah pun diberitahukan agar segera ke rumah sakit tersebut. 

Singkat kata, Sang ayah akhirnya bertemu dengan sang ibu, sementara si anak di ruang ICU menjalani pengobatannya. 

Jika kita diletakkan pada posisi ayah atau ibu, apa yang akan terjadi kemudian? 

Di awal saya membayangkan bahwa cerita itu akan menjadi sumber konflik keluarga, ayah akan menyalahkan ibu karena tidak segera menyimpan racun tersebut padahal bapak sudah memberitahukan kepadanya, lalu ibu tak mau kalah garangnya menyalahkan bapak yang meninggalkan begitu saja racun di meja yang bisa dijangkau anaknya yang kecil itu. 

Ternyata, cerita itu tidak mengalir seperti yang saya bayangkan, atau mungkin anda bayangkan (atau yang mungkin akan kita lakukan jika hal ini menimpa kita) 

Sang Ayah segera memeluk istrinya berkata, "Maafkan aku Ma, aku teledor meletakkan racun itu di meja yang bisa dijangkau si kecil", lalu di sela isak tangisnya, Sang ibu juga berkata "Maafkan aku juga Pa, aku tidak segera menyimpannya, aku tak menyangka si kecil bangun sepagi itu." 

Lalu mereka berpelukan menunggu kesembuhan si kecil. 

Sungguh indah bukan! 

Indah bukan karena peristiwa naas itu terjadi, tapi indah karena reaksi mereka akan peristiwa itu, indah karena mereka dapat mengalahkan ego mereka masing-masing, untuk tidak saling menyalahkan, untuk saling memaafkan. 

Peristiwa itu telah terjadi, mereka hanya dapat memilih reaksi terhadap peristiwa tersebut, Indahnya, ketika keduanya memilih untuk tidak menjadikannya sumber konflik, tapi mereka memilih untuk saling menguatkan, saling memaafkan. 

Apakah Kita juga akan memiliki pilihan yang sama dengan mereka?

Batu, Kerikil, dan Pasir

Pada sore hari yang cerah, terjadi perdebatan antara seorang manager finance dengan manager marketing. Persoalan yang dibicarakan sangat sederhana, karena sangat sederhana, kedua manager ini tidak ada yang mau mengalah karena ini menyangkut persoalan kepuasan pelanggan. Dua manager ini saling berdebat tentang apa yang penting untuk pelanggan mereka.
Mendengar perdebatan ini, sang business owner mendekat dan mengajak mereka duduk di sebuah ruangan dan bercerita tentang seorang profesor yang menjelaskan tentang kisah batu, kerikil dan pasir kepada murid-muridnya.Ia memulai ceritanya ....

Ada seorang profesor disebuah universitas pada suatu sore memulai kelas dengan membawa sebuah wadah yang terbuat dari kaca, batu, kerikil dan pasir halus. Saat itu murid-muridnya tidak mengerti maksud sang profesor,hanya mengamati gerak-geriknya saja.Ia mulai dengan mengambil wadah transparan yang terbuat dari kaca, kemudian mulai mengisi wadah dengan batu-batu satu persatu.Setelah hampir penuh ia berteriak kepada muridnya,"sudah penuh?" dengan canda tawa para murid berteriak,"Ya, sudah mulai penuh," sambil bertanya-tanya apa yang akan dilakukan sang profesor.

Kemudian dia mulai memasukkan kerikil kecil diantara batu tersebut. Sambil bertanya,"sudah penuh?" dijawab oleh para murid,"ya, sudah penuh".

Kemudian profesor memasukkan pasir halus kedalam wadah tersebut dan menggoyang hingga tercampur antara pasir, kerikil dan batu. Dia menunjukkan wadah yang dipenuhi oleh pasir-pasir halus sambil bertanya,"dimana batu-batuan dan kerikilnya?" para muridnya menjawab,"tidak kelihatan".

Sang profesor duduk, dan menjelaskan, "batu-batu ini menggambarkan hal-hal yang penting menurut anda seperti, keluarga, ayah, ibu, pasangan hidup anda, kesehatan anda, anak-anak anda dan seterusnya"."Kerikil ini adalah hal-hal penting kedua yang anda anggap berharga seperti pekerjaan, uang, mobil, rumah dan seterusnya". Jelas profesor"pasir-pasir halus ini adalah hal-hal kecil lain diluar dari batu dan kerikil dalam hidup anda." Tambah profesor

"Jika anda memasukkan pasir terlebih dulu, maka, anda tidak punya ruang untuk batu dan kerikil. Semakin anda fokus dengan hal-hal sepele, maka, ruang, energi dan waktu untuk hal yang besar akan habis." Jelas profesor.

Petanyaan saya, "apa hal yang besar seperti batu dan kerikil untuk finance dan marketing?

Apakah yang diperdebatkan adalah batu dan kerikil atau pasir?" tanya si business owner.Mendengar jawaban dari business owner yang bijak ini, kedua manager ini terdiam, saling menatap dan tersenyum.

"Ya, sebenarnya yang diperdebatkan adalah pasir." Jawab mereka bersamaan.

Apakah team anda selalu mengutamakan BATU, KERIKIL atau PASIR?

Hadapilah

Disuatu masa, di tepian laut dengan ombak yang begitu besarnya. Terlihat sebongkah karang besar yang menjulang tinggi dengan perkasanya, berdiri kokoh diantara hempasan ombak-ombak laut. Tak jauh dari sana, terlihat ikan-ikan kecil yang mengelilingi sebongkah karang tersebut, sambil merapat diantara bongkahan karang tersebut, bertanyalah salah seekor ikan kecil kepada bongkahan karang tersebut,

"Wahai karang besar, setiap hari terkena deburan ombak, namun tidak terlihat lelah diwajah mu, malah dirimu terlihat selalu ceria, apakah rahasia dari semua itu?" Tanya si ikan kecil terheran-heran. 

" hahahah.....tentu saja, dengan senang hati aku akan menceritakan kepada mu wahai ikan kecil" Jawab karang besar tersebut 

"Hadapilah....cukup hadapi dan jangan pernah menghindar......" lanjut si karang besar 

"Apakah kamu tidak takut suatu saat kamu akan hancur akibat deburan ombak tersebut wahai si karang besar " Tanya ikan kecil itu lagi 

"Tentu saja ketakutan itu pernah menghampiri ku, namun itu dulu...." 

"Sekarang didalam pikiran ku hanya ada satu jawaban apabila deburan ombak itu menghampiri ku..yaitu hadapilah....dengan pikiran positif dan pengalaman ku selama ini...pasti sekuat apapun deburan ombak menimpahku.....diri ku akan sanggup menghadapinya....." Lanjut si karang besar menerangkannya.. 

Mendengar penjelasan si karang besar....si ikan kecil tersenyum puas, hari ini dia berhasil mendapatkan pelajaran berharga mengenai hidup ini...hidup dalam kesuksesan sejati.... 

~Seperti yang dialami oleh karang besar..kita juga selalu dihadapi oleh masalah, tekanan, halangan, tantangan ataupun beban yang begitu besar didepan kita, dan terjadi silih berganti. Sebagai insan yang bijak, alangkah benarnya prinsip yang di paparkan oleh si karang besar diatas yaitu Hadapilah....kita tidak bisa lari dari masalah, karena masalah itu akan selalu mengikuti kita dimana pun kita berada..hadapilah semua masalah dengan pikiran positif, dengan ilmu yang telah kita peroleh setiap harinya dan dengan pengalaman yang telah ditaburkan dalam hidup kita...niscaya setiap masalah yang datang pada kita hanya akan seperti deburan ombak yang mengenai sebongkah karang besar...berlalu begitu saja...~

Buanglah Penghalang Sukses Anda

Pernahkah anda ditawari sesuatu? entah itu satu pekerjaan baru, bisnis baru, kegiatan atau sebuah kesempatan yang bagus dan dapat mengubah masa depan bahkan income anda? Tapi setelah anda pikir-pikir lalu anda menolaknya. Anda menolak karena anda berpikir anda tidak akan sanggup melakukannya dan anda memiliki sejumlah alasan untuk itu. 

Tapi tahukah anda? apapun yang anda pikir, walau itu hanya ada dalam pemikiran. Namun efeknya cukup dahsyat. Hanya anda pikirkan saja itu sudah cukup membuat anda mundur. Sekali lagi, kesulitan hanya adalah sebuah pikiran saja, sampai kesulitan itu benar-benar menjadi kesulitan bagi anda. 

Lihatlah banyak sekali orang tidak pernah menang melawan kesulitan yang timbul dari pikirannya. Satu contoh : Mungkin anda pernah ditawari sebuah pekerjaan sales. Anda berpikir anda tidak sanggup karena anda ‘tidak pandai bicara’. Lalu anda menolak kerjaan tersebut. Anda menolak hanya karena kesulitan yang anda pikirkan saja. Anda belum benar-benar mengalami kegagalan menjadi sales oleh karena kesulitan-kesulitan tersebut secara nyata bukan? Apa anda telah menjual ke-seratus orang dan gagal. Lalu anda bertanya kepada semua orang tersebut dan mereka berkata tidak membeli karena cara berbicara anda. Bila memang demikian, benarlah kesulitan itu menjadi nyata. Dan itupun anda harus ingat, bahwa setiap masalah dan kesulitan ada solusinya. 

Jadi bila memang demikian tidak ada alasan anda untuk mundur dari apapun hanya karena sebuah kesulitan oleh karena keterbatasan anda. Apalagi hanya ada dalam pikiran saja. 

Mungkin anda baru sadar. Bahwa selama ini kesulitan-kesulitan anda memang hanya ada dalam pikiran anda saja. Dan itulah yang menyebabkan anda tidak banyak berhasil, tidak banyak berkembang dalam hal apapun. Dan jauh dari kesuksesan. 

Mulai hari ini buanglah penghalang sukses anda : Singkirkan pemikiran-pemikiran negatif yang menghambat. Bila itu muncul, ubahlah sebaliknya negatif ke positif. Bila anda pikir tidak bisa, mulai sekarang pikirkan anda bisa. Daripada mencari seribu alasan mengapa anda tidak sanggup, lebih baik temukan satu alasan mengapa anda sanggup. 

“jadi sekarang apapun yang baik, yang benar, yang indah. Pikirkanlah itu senantiasa”

Surat Dari Kakek

Suatu hari ada seorang anak muda sedang mengemasi barang – barang milik kakeknya yang baru saja dikuburkan ketika tanpa sengaja dia menemukan sebuah amplop berwarna merah. Tertlis di bagian depan amplop itu "Untuk Cucuku Tersayang". Anak muda itu segera mengenali tulisan tangan kakeknya, lalu dibukanya amplop tersebut dan didapatinya sebuah surat yang ditulis tangan oleh kakeknya. Anak muda itupun segera membacanya . 

Cucuku, 

Beberapa tahun lalu engkau datang padaku dan bertanya,”Kakek, bagaimanakah ceritanya sampai kakek bisa melakukan banyak sekali pencapaian dalam kehidupan kakek? Walau sudah tua pun kakek masih nampak bersemangat dan penuh energy, sedangkan aku merasa sudah lelah untuk berusaha. Kakek, ajarkan aku bagaimana caranya agar aku dapat memiliki antusiasme yang sama dengan kakek? 

Waktu itu kakek belum tahu bagaimana caranya mengajarkannya padamu. Namun kakek sadari bahwa usia kakek sudah mendekati akhir, kakek merasa berhutang jawabannya padamu. Cucuku, inilah yang kakek yakini dalam diri kakek. 

Kakek percaya bahwa semuanya diawali dengan bagaimana seseorang melihat kehidupan. Kakek namai hal ini dengan “Buka matamu lebar lebar” 

Pertama, sadarilah bahwa hidup penuh dengan kejutan – kejutan, namun banyak diantaranya begitu menyenangkan. Jika kamu menghindarinya terus menerus, kamu akan kehilangan separuh dari kegembiraannya. Harapkanlah kejutan – kejutan itu dengan pnuh gairah. 

Ketika engkau bertemu tantangan - tantangan, sambutlah dengan suka cita. Mereka akan membuatmu lebih bijak, lebih kuat dan lebih mampu daripada sebelumnya. Saat engkau membuat kesalahan, bersyukurlah akan pelajaran yang diajarkannya. Pahamilah pelajaran – pelajarannya dan gunakan untuk membantumu meraih impian – impian hidupmu. 

Dan.. selalu patuhilah hukum – hukum Tuhan. Saat engkau mengikuti hukum – hukumNya, hidupmu akan bertumbuh. Jika engkau pikir bisa mendapatkan lebih dengan melanggar hukum – hukumNya, engkau hanya membodohi dirimu sendiri. 

Yang tak kalah pentingnya adalah membuat keputusan secara jelas dan pasti akan apa yang sesungguhnya benar - benar kamu inginkan dalam hidup ini. Selanjutnya biarkan pikiran dan perasaanmu fokus padanya dan lakukan usaha untuk mempersiapkan dirimu supaya layak menerimanya. 

Namun bersiaplah juga untuk mengakhiri suatu masa dalam kehidupanmu untuk memasuki sebuah masa yang baru. Seperti halnya engkau tumbuh seiring waktu, engkau akan membutuhkan sepatu dengan ukuran yang lebih besar. Oleh karena itu persiapkan dirimu untuk sebuah akhir sebaik persiapanmu untuk menyongsong sebuah awal yang menantang. 

Kadang kala kita juga harus berani berjalan dari suatu keadaan yang tidak asing menuju ke wilayah – wilayah yang asing dalam hidupmu. Hidup tidak hanya tentang mencapai sebuah puncak saja. Sebagian darinya adalah tentang bergerak dari satu puncak ke puncak berikutnya. Jika engkau terlalu lama beristirahat, maka engkau akan tergoda untuk berhenti dan keluar dari permainan. Tinggalkan masa lalu di masa lalu, Dakilah gunung berikutnya dan nikmati pemandangannya. 

Ketika sebuah kemarahan, dendam, keyakinan, atau sikap menjadi berat, ringankanlah bebanmu. Buang semua hal yang membuatmu emosimu dan spiritualmu terpuruk. Buang semua sikap yang menyakitkan yang memperlambat jalanmu dan membuang – buang energymu. 

Ingatlah bahwa keputusan - keputusanmu akan mengakibatkan kesuksesan – kesuksesanmu atau kegagalan – kegagalanmu. Oleh karena itu pertimbangkanlah diantara jalan – jalan yang ada di depanmu dan putuskan jalan mana yang akan kau tempuh. Kemudian percayalah pada dirimu, bangkitlah dan melangkahlah. 

Jangan lupa untuk berhenti sejenak. Itu akan memberimu kesempatan untuk memperbarui komitmentmu terhadap impian – impianmu dan memperbaiki persepsimu terhadap hal – hal yang terbaik bagi dirimu. 

Yang paling penting dari semua itu, pantang menyerah. Seorang yang akhirnya menjadi pemenang adalah seorang yang memutuskan untuk menang. Berikan dalam kehidupanmu apa yang terbaik yang kamu bisa dan kehidupan akan memberikan kembali hal yang terbaik padamu. 

Dengan Penuh Cinta 

Kakekmu

Arti Sebuah Kegagalan

Saya adalah satu dari jutaan orang yang pernah mengalami kegagalan, bahkan saat saya menulis ini, saya sedang mengalami kegagalan. Banyak orang di luar sana yang menganggap kegagalan adalah sebuah monster yang menakutkan, sehingga mereka takut jika harus menemuinya. Adapula yang menganggap kegagalan adalah sebuah aib yang memalukan, sehingga mereka mengurung diri saat kegagalan mendatanginya. Mungkin masih banyak lagi anggapan orang- orang tentang kegagalan. Tapi yang pasti 9 dari 10 anggapan orang terhadap kegagalan adalah negatif dan hanya 1 anggapan yang positif. 

Jika saya membuat sebuah catatan tentang kegagalan-kegaglan yang penah saya alami, entah butuh berapa ratus lembar kertas untuk mencetaknya. Setiap satu keberhasilan yang saya dapatkan, puluhan bahkan ratusan kegagalan yang akan saya temui. Tapi saya tidak pernah bosan, saya tidak pernah menyerah dan saya tidak pernah berhenti berusaha. Setiap kegagalan yang datang kepada saya akan membuka mata saya, hati saya dan pikiran saya tentang diri saya sendiri. Kenapa saya gagal? Pasti ada yang salah, tapi apa, dimana, siapa? Setiap kali kegagalan menghampiri saya, saat itu pula dia akan memberikan kepada saya tambahan ilmu dan kekuatan untuk mengalahkan diri saya sendiri, karena bagi saya tidak ada musuh yang lebih berat, dari pada diri saya sendiri. Dan tidak ada kemenangan yang sejati selain mengalahkan diri kita sendiri. 

Oleh sebab itu kegagalan mempunyai arti yang sangat dalam untuk sebuah proses mencapai keberhasilan, dan dalam setiap proses pencapaian sebuah keberhasilan saya, saya selalu men-set“SAYA TIDAK AKAN PERNAH TAKUT DENGAN KEGAGALAN, KARENA KEGAGALAN ADALAH TEMAN PALING SETIA YANG MENEMANI KITA MENUJU KESUKSESAN.” hati dan pikiran saya : 

Jadi arti dari sebuah kegagalan adalah 
“KEGAGALAN BUKANLAH AKHIR DARI SEGALANYA KECUALI JIKA KITA MEMUTUSKAN UNTUK MENGAKHIRI SEGALANYA SAAT KEGAGALAN ITU DATANG.” SELAMAT BERJUANG

Kacamatamu Adalah Keputusanku

Dalam dunia gaya/ style, kacamata difungsikan sebagai aksesoris untuk memperkaya penampilan, dan dalam dunia kesehatan/ kedokteran, kacamata berfungsi sebagai alat bantu untuk memperjelas penglihatan. Sedangkan dalam bidang sosial, politik dan agama, kacamata adalah sebuah ungkapan dalam menyatakan cara pandang atau sudut pandang terhadap setiap masalah. 

Dalam artikel ini “kacamata” yang dimaksud adalah sebagai sebuah ungkapan atau sudut pandang dalam melihat setiap persoalan yang dihadapi. 

Dalam mengarungi kehidupan dunia, kita tidak akan pernah dapat menghindari 3 hal, yaitu Kelahiran, Kematian dan Keputusan. 

Saya batasi pembahasan disini hanya pada Keputusan. 

Selama nafas masih bersemayam dalam tubuh kita, sebuah keputusan tidak terhindarkan untuk dilakukan. Aktifitas seperti makan, minum, tidur, berjalan dan semua aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh manusia adalah sebuah keputusan. Bahkan dalam kondisi diam-pun adalah sebuah keputusan. 

Contoh nyata, 

Seseorang berprestasi dalam bidang akademik, karena dia melakukan keputusan yang baik yaitu dengan belajar yang giat dan menyelesaikan semua tugas yang diberikan. 

Seseorang terasingkan dalam lingkungan sosialnya karena dia melakukan keputusan yang membangkitkan amarah atau ketidak setujuan dari lingkungan sekitarnya. 

Dua contoh diatas semua disebabkan oleh keputusan kita . 

Keputusan-keputusan yang kita buat baik disengaja maupun tidak, haruslah selalu dilihat dari kacamata positif. Semua hal-hal yang kita lakukan dan semua hal yang menimpa kita adalah hasil dari sebuah keputusan kita. Oleh karena itu akibat yang ditimbulkan oleh keputusan kita itu seharusnya dijunjung tinggi dengan penuh rasa tanggung jawab dan tidak akan pernah lari dari permasalahan atau dampak yang diakibatkannya, terutama dampak buruk. 

Dua tips berkualitas sebagai benang merah antara keputusan dan kacamatamu 

1. Keputusanku adalah kacamatamu, maksudnya membiasakan diri menganalisa semua keputusan yang akan dilakukan dan selalu mempertimbangkan akibat dari cara pandang orang. 

2. Keputusan ku adalah bagian yang utuh dari diriku dan bertanggung jawab penuh terhadap akibat-akibat yang ditimbulkan.

Tuhan Berilah Aku Sedikit Masalah

Itu adalah sebuah doa singkat. Anda mungkin merasa orang yang berdoa seperti ini adalah orang yang tidak waras. Anda sama seperti saya waktu dulu. Mengingat doa ini membawa saya kembali pada ingatan akan Norman Vincent Peale. Dalam bukunya yang berjudul "you can if you think you can" 

Di salah satu bagian bukunya, diceritakan seorang temannya menelepon dan berkata kepadanya "kita ada masalah!" dan Norman menjawab "selamat!",lalu teman yang heran itu kembali berkata"ini benar-benar masalah yang gawat" "kalau begitu selamat dua kali" 

Mau tahu kenapa? Iya hidup identik dengan masalah. Tanda-tanda seseorang itu hidup kalau dia mengalami masalah. Masalah-lah yang membuat kita hidup. Norman pernah ditemui seorang yang dirundung masalah lalu dia bertanya "dimana ada tempat yang bebas dari masalah" Norman dengan bijak menjawab "ada, mari saya tunjukkan" lalu Norman membawa temannya ke sebuah komplek pemakaman dan berkata "disinilah satu-satunya tempat yang bebas masalah, hanya orang-orang yang sudah tiada alias tidak hidup lagi yang tidak ada masalah. Dan kalau anda ingin hidup tanpa masalah silahkan bergabung dengan mereka." 

Jelas, Norman sekali lagi menunjukkn bahwa hidup siapapun diatas bumi ini tetap menghadapi masalah, terpulang dari berapa besar masalahnya. Namun itulah dinamika hidup. Yang kata sebagian orang, ada suka dan ada duka. Jika anda tidak pernah mau memiliki masalah atau tidak berani menghadapi kenyataan ini, maka anda tidak akan mengapai impian-impian besar. Itulah kenapa Norman mengucapkan "selamat" pada temannya yang mengalami masalah. Sebab masalah-lah yang akan membuat kita untuk mau berpikir, bertahan dan berjuang, sehingga kita sampai pada level pencapaian yang lebih tinggi lagi. 

Kekhawatiran akan masalah seperti kursi goyang yang terus membuat anda bergerak namun tidak mengantar anda kemana-mana. Pastikan untuk tetap berjuang apapun masalah anda. Karena sukses adalah bangkit satu kali lebih banyak daripada kejatuhan anda. 

Jangan pernah takut akan masalah apalagi menghindar darinya. Karena masalah adalah ujian hidup yang akan membuat hidup anda semakin naik. Setiap orang yang berjuang menghadapi masalahnya pasti akan sampai ke tujuan yang lebih indah lagi. Ingat, Masalah-lah yang membuat anda hidup. Jadi bila suatu saat anda bangun dan menemukan anda tidak mempunyai masalah apapun. Cepat-cepatlah berdoa seperti judul diatas. Maka sekali lagi anda akan terbang lebih tinggi menuju puncak sukses berikutnya.

Belajar Meningkatkan Kepercayaan Diri Dari Lebah

Mungkin satu dua hal membuat anda merasa rendah diri. saya punya sebuah cerita untuk anda.
suatu hari seekor gajah bertemu dengan seekor lebah. si gajh kemudian menghina lebah itu karena lebah itu begitu kecil. namun si lebah merasa tidak rendah diri sedikitpun si gajah jadi heran dan bertanya "memangnya kenapa kau tidak merasa renadah hati? bukankah kau begitu kecil dan sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan aku yang besar ini?" 

"aku memang kecil, gajah" kata si lebah dengan rendah hati (bukan rendah diri), "tetapi tidakkah kau sadar akan satu hal" 

"apa?" 

"bahkan aku yang kecil dan tidak sebanding denganmu ini pun memiliki satu keunggulan yang tidak kau miliki" 

"apa itu" si gajah makin heran dan tidak terima "tidak mungkin mahluk kecil sepertimu ini memiliki kelebihan!" 

"begini" kata si lebah dengan tenang, "aku dapat menghasilkan madu. bahkan jika aku menyerap sari bunga bangkai pun aku tetap bisa menghasilkan madu. tetapi kau, hanya bisa menghasilkan kotoran, meskipun yang kau makan adalah madu" 

si gajah pun tertegun tidak menyangka, dan tentu saja tidak terima.

Begitulah seharusnya kita. bahkan seekor lebah yang kecilpun tidak merasa rendah diri, kerena dia sadar, meski dia kecil namun dia tetap memiliki satu keunggulan yang bahkan si gajah pun tidak memilikinya. 

Jika anda mau sukses, maka jangan sesekali anda menyesali kelemahan anda, tetapi kembangkan apa yang bisa menjadi kelebihan dalam diri anda. maka kelemahan anda tidak akan terlihat lagi. lagi pula apa gunanya kelemahan disesali? apalagi sampai membuat minder. lebih baik kembangkan kekuatan untuk menmghadapi kelemahan itu.

Saya Tidak Mau Jadi Pecundang

Jika kita di berikan sebuah pertanyaan "Apakah Anda mau menjadi Pecundang?", saya sangat yakin, tidak seorangpun akan menjawab mau atau dengan kata lain setiap orang pasti ingin menjadi pemenang. Akan tetapi hanya sedikit orang yang mau melakukan tindakan untuk menuju sebuah kemenangan atau kalau dalam bahasa kerennya : "ONLY A FEW PEOPLE THAT DOING SOMETHING TO BE A WINNER". 

Dalam sebuah pertandingan pasti ada yang kalah dan ada yang menang. Dan hidup ini adalah sebuah pertandingan mencapai sebuah kesuksesan. Untuk memenangkan sebuah pertandingan, kita membutuhkan mental juara, stamina prima, strategi jitu dan taktik yang inovatif. Artinya sebelum kita memasuki arena pertandingan, kita harus mempersiapan mental kita untuk menjadi pemenang oleh karena itu kita membutuhkan stamina yang prima karena jika stamina kita cepat loyo maka musuh kita akan gampang mengalahkan kita. Kita harus selalu berasumsi bahwa musuh kita juga mempunyai mental juara dan stamina yang prima, bahkan mungkin lebih dari kita, oleh karena itu kita harus mempersiapkan strategi yang jitu, dengan strategi yang jitu kita akan tau kapan kita harus menyerang dan kapan kita harus bertahan. Dan jika ternyata musuh kita juga mempunyai strategi yang jitu juga, senjata pamungkas kita adalah taktik yang inovatif, dengan ini kita akan mudah untuk meng-counter strategi yang diterapkan oleh musuh karena kita mampu melakukan manuver yang tidak terbaca oleh musuh. 

  

Melihat dari penjelasan diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa memang pada kenyataannya banyak orang yang hanya mempunyai keinginan untuk menjadi pemenang tanpa mau melakukan sesuatu. Kemenangan harus kita raih, karena kemenangan tidak akan mungkin menghampiri kita tanpa kita melakukan sesuatu. Untuk meraih sebuah kemenangan membutuhkan perjuangan dan pengorbanan, akan tetapi sebuah pengorbanan dan perjuangan untuk meraih kemenangan tidaklah terasa berat dan menyakitkan setelah kita mendapatkan kemenangan di dalam genggaman tangan kita. 

  

Oleh karena itu, mulai detik ini saya akan merubah prinsip hidup saya : 

“SAYA TIDAK MAU MENJADI PECUNDANG! DAN SAYA JUGA TIDAK MAU DI PECUNDANGI DIRI SAYA SENDIRI! SAYA AKAN MENGALAHKAN KEMALASAN SAYA, KESOMBONGAN SAYA, KEBODOHAN SAYA, KEANGKUHAN SAYA DAN SEGALA SISI NEGATIF SAYA UNTUK MENCAPAI SEBUAH KEMENANGAN YANG SEJATI.” 

Bagi Anda yang membaca artikel ini, Anda adalah orang yang beruntung, karena setelah membaca artikel ini, saya sangat yakin Anda akan segera memulai langkah Anda untuk meraih kemenangan Anda. Dan bagi Anda yang telah menjadi pemenang, saya juga sangat yakin Anda akan segera memulai langkah Anda untuk menuju ke pertandingan yang lebih tinggi dari pertandingan-pertandingan yang telah Anda menangkan. Jangan pernah takut untuk menjadi pemenang dan jangan pernah menyerah sebelum kita dapat meraih kemenangan itu. 
SALAM SUKSES SELALU

22 September 2008

Gagal Melakukan Hal-hal Besar Itu Tetap Lebih Terhormat

Gagal melakukan hal-hal besar itu tetap lebih terhormat
dari pada berhasil melakukan hal-hal kecil

Orang-orang yang gagal melakukan hal-hal yang besar
sudah pasti berhasil melakukan hal-hal kecil

Orang-orang yang mengambil tantangan-tantangan besar dalam hidupnya
Selalu mempunyai kesempatan dua yang baik sekali
satu untuk betul-betul berhasil
atau kedua gagal dengan sangat terhormat

Janganlah kita menjadi pribadi yang gagal pada urusan-urusan yang kecil
lalu mengeluh bahwa hidup ini tidak fair.

Ambillah tantangan yang lebih besar
gigitlah lebih besar dari kemampuan mengunyah

Sehingga gagalpun kita tetap dihormati

Membuat Impian Tuhan Menjadi Kenyataan

Bagaimana cara membuat impian Saudara kembali? Kembali ke salib. Bagaimana cara membuat impian Tuhan menjadi kenyataan? Kembali ke salib. Tuhan bisa mengerjakan mujizat bagi Saudara. Salah satu karunia terbesar yang Tuhan berikan kepada kita selain putra-Nya yang tunggal, Yesus Kristus, adalah kemampuan untuk bermimpi dan mewujudkan impian tersebut menjadi kenyataan. Ini adalah sesuatu yang tidak dimiliki oleh ciptaan lain. Ini adalah hak istimewa kita.

Tetapi bagaimana cara membuat impian jadi kenyataan? Kita harus melihat segala sesuatu dari sudut pandang Tuhan. Karena setiap kali Tuhan memberikan kita impian, maka setan juga akan menaruh halangan, tekanan, rintangan agar impian itu tidak menjadi kenyataan. Kita harus menyadari bahwa kita memang terbatas, tetapi Tuhan tidak terbatas. Kita mungkin lemah, tetapi Tuhan mahakuasa. Karena bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.

Markus 10:27 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah."

Hal pertama yang perlu kita pikirkan adalah kebenaran ini: "TIDAK ADA YANG MUSTAHIL BAGI TUHAN". Kalau Tuhan bisa membuat keledai berbicara, kalau Tuhan bisa membelah Laut Merah, kalau Tuhan bisa membuat mata kapak yang tenggelam terapung kembali, kalau matahari bisa ditahan hingga berhenti oleh Yosua, kalau api bisa diturunkan dari langit oleh Elia, kalau Petrus bisa berjalan di atas air, adakah sesuatu yang mustahil bagi Tuhan?

Kebenaran ke-2 : "APAPUN YANG TUHAN KATAKAN PASTI AKAN TERJADI!"
Yesaya 14:26 Itulah rancangan yang telah dibuat mengenai seluruh bumi, dan itulah tangan yang teracung terhadap segala bangsa. TUHAN semesta alam telah merancang, siapakah yang dapat menggagalkannya? Tangan-Nya telah teracung, siapakah yang dapat membuatnya ditarik kembali?

Kalau Tuhan ingin melakukan sesuatu, maka hal itu pasti terjadi. Kalau Dia ingin membelah Laut Merah, maka Laut Merah terbelah. Kalau Dia ingin menyeberang Danau Genesaret, walaupun ada angin ribut, gelombang besar, tetapi Dia bisa meneduhkannya!

3 Hal Yang Harus Kita Lakukan Untuk Melihat Impian Tuhan Jadi Kenyataan

1. Buka Hati Untuk Mengimpikan Impian Tuhan
Yohanes 10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

Kalau hati Saudara tidak terbuka dan Saudara tidak mengharapkan Tuhan untuk memberikan impian pada Saudara, walaupun impian Tuhan itu datang, maka Saudara akan melewatkannya. Dengan kata lain, dalam menjalani keseharian kehidupan Saudara -sementara bekerja, meeting, fellowship- buka hati Saudara.
Karena bisa saja impian Tuhan datang lewat sepatah kata, sebuah pertemuan, sebuah kejadian. Kalau Saudara tidak punya masalah dengan mengasihani diri sendiri, rendahnya harga diri... maka Saudara bisa percaya bahwa Tuhan punya rencana ajaib untuk Saudara!

2. Curahkan Kehidupanmu Untuk Hidup Sesuai Impian Tuhan
Kalau Saudara ingin impian Tuhan dalam hidup Saudara jadi kenyataan, Saudara harus mencurahkan hidup Saudara dalam impian Tuhan. Taburkan kehidupan Saudara seperti sebuah benih.
Yohanes 12:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. 

Kalau Saudara rela mati untuk ambisi pribadi, keinginan pribadi, berpusat pada diri sendiri maka Tuhan akan menolong Saudara untuk berbuah lebat. Contoh : Murid-murid Yesus meletakkan ambisi pribadi mereka sebagai nelayan. Dulu mereka menjala ikan di Danau Galilea. Sekarang mereka menjadi penjala manusia di seluruh dunia! Tuhan selalu menantang kita untuk menjalani kehidupan yang lebih tinggi, di mana potensi kita dimanfaatkan secara maksimal.

3. Dorong Semangat Orang Lain Untuk Mengimpikan Impian Tuhan
1 Tesalonika 5:11 Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan. 
Jangan menjadi PEMBUNUH IMPIAN, tapi jadilah PEMBANGKIT IMPIAN. Mungkin hari ini ada di antara Saudara punya impian yang hebat, tetapi ada orang-orang yang menjadi pembunuh impian Saudara. Apa yang harus Saudara lakukan? Jangan memendam kepahitan, lepaskan pengampuan. 
Contoh: Yesus pergi ke salib karena dia punya impian: suatu hari nanti orang-orang akan diperdamaikan dengan Allah Bapa.

Matius 27:33-34 Maka sampailah mereka di suatu tempat yang bernama Golgota, artinya: Tempat Tengkorak. Lalu mereka memberi Dia minum anggur bercampur empedu. Setelah Ia mengecapnya, Ia tidak mau meminumnya.
Anggur dan empedu adalah campuran sesuatu yang masam dan pahit. Ini adalah minuman untuk menghilangkan rasa sakit -merasa kebal. Tetapi Yesus tidak mau meminumnya. Dia tidak mau membawa kemasaman dan kepahitan ke salib. Tetapi di salib Dia justru mengatakan, "Bapa ampuni mereka..." Yesus menolak membawa kemasaman dan kepahitan dalam jiwa-Nya. 

Keluaran 15:23,27 Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya. Itulah sebabnya dinamai orang tempat itu Mara Sesudah itu sampailah mereka di Elim; di sana ada dua belas mata air dan tujuh puluh pohon korma, lalu berkemahlah mereka di sana di tepi air itu.
Jarak antara Mara dan Elim hanya 8 Km -kira-kira sehari perjalanan. Kadang-kadang hanya butuh satu keputusan untuk merubah kepahitan menjadi kesegaran. Jangan berputar-putar di Mara kepahitan dan mati di padang belantara, sementara Elim hanya di ujung jalan. Di Mara Tuhan menunjukkan kepada Musa sepotong kayu yang merubah air yang pahit menjadi manis. 

Waktu Saudara kecewa dengan orang, keadaan atau apa pun juga, pandang pada salib Yesus, maka salib itu bisa merubah segala yang pahit menjadi manis. Mungkin hari ini ada di antara Saudara yang telah kehilangan impian-impian Saudara, apa yang bisa Saudara lakukan? Sama seperti nabi-nabi yang kehilangan mata kapak yang jatuh, Elisa mengambil sepotong kayu dan mata kapak itu bisa mengapung. Lemparkan kayu salib Yesus, rengkuh kembali impian Saudara. Salib adalah tempat pertukaran terbesar! Bagaimana untuk membuat benar kehidupan Saudara kembali? Kembali ke salib. Bagaimana cara membuat impian Saudara kembali? Kembali ke salib. Bagaimana cara membuat impian Tuhan menjadi kenyataan? Kembali ke salib. Tuhan bisa mengerjakan mujizat bagi Saudara.

Leadership Action Triggers

Kualitas pertama dan yang paling penting dari sebuah tindakan adalah pelaksanaannya, baru kemudian ketepatan tindakannya, kemudian kemudahan melakukannya, kemudian ketepatan biayanya, dan kemudian yang terakhir adalah keindahan dari pelaksanaan dari tindakan itu.
Tetapi para ahli menunda tindakan itu ada di mana-mana.
Dan karena tidak melakukan yang seharusnya mereka lakukan, mereka jadinya -harus melakukan yang seharusnya tidak mereka lakukan.
Itu sebabnya banyak orang yang terlambat mencapai yang telah lama dicapai oleh orang lain.
Sebetulnya, setiap orang di antara kita adalah pribadi yang super cepat bertindak-bila dia bertemu dengan sesuatu atau keadaan yang mewajibkannya untuk bertindak tanpa sempat memikirkan penundaan.

Peluang
Reaksi cepat seorang pemimpin yang bertindak saat sebuah peluang hadir, bisa saja datang dari penantian yang cukup melelahkan, atau dari kekhawatiran bahwa kesempatan yang sama mungkin tidak akan tersedia lagi, atau bila peluang ini tidak diambilnya, orang lain akan memanfaatkannya.
Bila kita tidak terlatih untuk berpikir cepat dalam menimbang resiko dan nilai dari keuntungan dalam bertindak cepat - pada awal terbukanya sebuah peluang; kita akan sering terperangkap dalam keharusan untuk segera meninggalkan sebuah pekerjaan, membayar biaya dari ketergesaan itu, sambil memusatkan perhatian kepada kemungkinan peluang berikutnya.

Masalah
Ada pemimpin usaha yang hanya akan bertindak - bila dia sudah mengetahui adanya sebuah masalah.
Pada detik dia mengetahui masalah itu - karena tidak sengaja, atau karena sebuah proses formal; dia segera meledak dengan tindakan-tindakan drastis yang sering juga sangat emosional.
Segala sesuatu ingin dilakukannya, semua harus selesai kemarin, dan dia menyalahkan semua orang - kecuali dirinya.
Namun, semua orang yang mengenalnya, juga mengenali bahwa semua kegentingan itu akan segera berlalu, karena sang pemimpin akan segera santai kembali - karena sudah membiasa dan mulai lupa dengan pengetahuannya mengenai masalah-masalah bisnisnya.
Bila dia ingat - dia panik. Bila dia lupa - dia santai.
Sampai suatu saat dia akan sangat ingat - yaitu saat pemilik perusahaan menggantikannya dengan seseorang yang memiliki peledak tindakan yang lebih sensitif.

Ancaman
Peledak yang satu ini adalah peningkatan kelas dari masalah.
Masalah-masalah kecil yang tidak terselesaikan, akan tumbuh menjadi kenyataan yang membahayakan dan itu lah yang kita sebut sebagai ancaman.
Sehingga, bila kita semua lebih berbakat untuk menunda penyelesaian masalah, sebetulnya kita semua ini sedang membesarkan ancaman-ancaman bagi diri kita dan tugas-tugas kepemimpinan kita.
Seorang pemimpin yang berkelas tidak membiarkan dirinya diancam oleh apa pun untuk memutuskan dan melakukan yang benar, apa lagi oleh ancaman yang datang dari kelemahannya dalam bertindak.

Rencana
Anda yang berencana baik dan besar - seharusnya mudah untuk membuat diri Anda mendahulukan yang harus didahulukan, melakukan dengan cara yang seharusnya, dan pada saat Anda harus melakukannya.
Bila Anda telah memiliki rencana, tetapi rencana itu tidak membuat Anda
terbebaskan dari kecenderungan untuk menunda dan mendahulukan yang menyenangkan saja - itu berarti bahwa Anda harus mengganti rencana Anda, atau mengganti sikap Anda.
Bila Anda tidak dapat menggantikan kedua hal itu, akan datang suatu saat di mana Anda lah yang akan digantikan - dengan pribadi yang mudah meledak karena rencana-rencananya. Ingat lah, walau pun organisasi yang Anda pimpin itu berukuran besar dan berjangkauan luas - sifat dari kepemimpinan Anda adalah tetap kepemimpinan pribadi.

Impian
Sebetulnya impian adalah juga sebuah rencana - hanya saja kita tidak mampu menjelaskan mengapa hati ini demikian terpukau-pikat kepada keindahan dari pembayangan keadaan di masa depan itu.
Bila impian Anda tidak menggerakkan Anda untuk melakukan pekerjaan Anda dengan sungguh-sungguh - walau pun Anda tidak yakin pasti bahwa yang Anda lakukan akan menuntun Anda kepada impian Anda; makaAnda tidak sedang bermimpi.
Ingat lah, bahwa hanya dia yang kesibukannya disemangati oleh impiannya
yang bisa hidup dalam kesadaran kehidupan impian.

Tugas
Peledak tindakan kepemimpinan yang tertinggi adalah keikhlasan menerima tugas sebagai pemimpin untuk mendatangkan perbedaan yang berarti bagi organisasi yang kita pimpin, bagi pelanggan yang kita layani, dan bagi semua yang berkepentingan atas kebaikan yang kita hasilkan.
Bila Anda melihat ada sesuatu yang seharusnya dilakukan untuk kebaikan organisasi dan bisnis Anda -jangan lah Anda menunggu sampai Anda menjadi pejabat; segera lakukanlah yang harus Anda lakukan.
Melakukan yang baik tanpa harus diperintahkan adalah tanda kualitas
kepemimpinan yang sebenarnya.

Pekerjaan adalah Penyembahan Kita

Perkataan Yesus tentang para pekerja yang frustasi dapat ditemukan di bab 5 dari injil Lukas. Petrus, Andreas, Yakobus, dan Yohanes mencari nafkah dengan menangkap dan menjual ikan. Seperti para nelayan lainnya, mereka telah bekerja semalaman... dan mereka tidak mendapat seekor ikan pun.

Sementara Yesus dikerumuni orang banyak, mereka sedang membersihkan jala. Dan selagi kerumunan orang semakin banyak, Yesus mempunyai ide. Dia melihat 2 perahu tertambat di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jala mereka. Dia naik ke salah satu perahu yang adalah perahu Petrus, dan Dia meminta Petrus untuk menolakkan perahu itu sedikit jauh dari pantai. Lalu dari situ Dia mengajar banyak orang. 

Yesus mengklaim perahu Petrus, Dia tidak meminta ijin untuk menggunakannya. Yesus langsung duduk dan mengajar dari sana. Dia memang bisa melakukannya. Semua perahu adalah milikNya. Perahu Anda adalah di mana Anda menghabiskan hari Anda, mendapatkan penghasilan, dan penghidupan Anda. Taksi yang Anda kemudikan, klinik dokter gigi yang Anda miliki, keluarga yang Anda nafkahi, dan sebagainya, itulah perahu Anda. Yesus mengingatkan kita:
"Kamu mengemudikan trukKu."
"Kamu duduk di ruang pengadilanKu."
"Kamu bekerja di mejaKu."
"Kamu melayani di rumah sakitKu."
Kepada kita semua, Yesus berkata, "Pekerjaanmu adalah pekerjaanKu."

Hari Rabu kita sama pentingnya seperti hari Minggu kita bagiNya. Dia mengaburkan batasan antara sekuler dan rohani. Seorang ibu rumah tangga dapat menuliskan di dapurnya, "tugas-tugas ilahi dilakukan di sini, setiap hari". Seorang eksekutif dapat menggantungkan plakat ini di ruang kerjanya, "Meja saya adalah altar saya". Keduanya benar. Bagi Tuhan (dan bersama Dia), pekerjaan kita sama artinya dengan penyembahan kita.

Petrus, pemilik perahu itu, selanjutnya menulis, "Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib." (1 Petrus 2:9).

"Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita." (Kolose 3:17). Anda tidak sedang mengemudikan mobil Anda menuju kantor, tapi menuju tempat penyembahan. Anda tidak pergi ke sekolah, Anda sedang pergi ke gereja. Perahu Anda adalah kepunyaan Tuhan. Apapun yang Anda kerjakan adalah bentuk penyembahan Anda kepada Tuhan.

Pengaruh Lingkungan Bagi Kesuksesan




Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.
- I Korintus 15:33


Andreas -sebut saja begitu- kini menjadi pemuda yang betul-betul berbeda dibandingkan lima tahun yang lalu. Setelah lulus dari Akademi Militer, ia menjadi pemuda yang penuh percaya diri. Berjalan tegak yang dulu merupakan hal sulit baginya, kini telah menjadi kebiasaan hidup sehari-hari. Begitu pun ketegasan dalam mengambil sebuah keputusan. Ia betul-betul telah berubah!

Hal yang sama juga dialami oleh Maria. Remaja yang dulu terkenal minder dan agak sulit bergaul itu, kini menjadi remaja yang supel dan memiliki keyakinan diri yang kuat. Rupanya setelah beberapa bulan masuk dalam program pembinaan anggota Paskibra (Pasuka Pengibar Bendera), Maria berubah drastis.

Kisah perubahan Andreas dan Maria di atas bukanlah hal yang kebetulan. Ada satu faktor yang membuat keduanya bisa berubah yaitu lingkungan. Ya, disadari atau tidak, lingkungan akan sangat berperan bagi perjalanan hidup dan juga kesuksesan seseorang. Barangkali Anda pernah mendengar kisah anak burung rajawali yang dibesarkan bersama sejumlah anak ayam. Ia bertumbuh seperti seekor anak ayam dan akhirnya mati seperti seekor ayam tanpa pernah menyadari bahwa ia adalah burung rajawali. Kasihan!

Dalam dunia pertanian, sebuah benih tanaman akan tumbuh dengan baik jika ia berada pada tanah yang tepat dan diberikan perawatan yang tepat (pupuk, air, dsb). Hidup kita ini ibarat benih tersebut. Agar benih ini (atau hidup ini) suatu hari nanti bisa tumbuh menjadi pohon yang sehat dan menghasilkan buah berlimpah, ia membutuhkan lingkungan yang tepat. Tidaklah berlebihan jika Kitab Suci mengingatkan kita: Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang (Amsal 13:20). Ada juga yang mengatakan seperti ini: bergaul dengan tukang minyak wangi, baju kita akan jadi wangi; bergaul dengan penjual ikan asin, baju kita akan bau ikan asin.

Oleh sebab itu, sedari dini hendaklah kita menyadari betapa kuatnya pengaruh lingkungan pergaulan bagi masa depan kita. Sebuah pepatah bijak mengatakan, "Tunjukkan kepadaku siapa teman-teman terdekatmu dan aku akan langsung menunjukkan kepadamu siapa dirimu." Perkenankan saya pada kesempatan berharga ini membagikan beberapa pemikiran saya mengenai lingkungan pergaulan:

1. Kasihilah semua orang namun tidak perlu akrab dengan semua orang.
Pernahkah Anda berada dalam sebuah lingkungan yang semua orang di situ penuh semangat? Bagaimana perasaan Anda saat itu? Tentu akan akan ikut bersemangat juga kan? Sekarang bayangkan, apa yang terjadi ketika Anda sedang berada di tengah orang-orang yang kerjanya hanya mengeluh? Barangkali Anda akan merasa tidak nyaman. Orang sering tidak menyadari kalau sikap sifatnya menular. Sikap baik cepat menular namun sikap buruk akan jauh lebih cepat menular. Selektiflah dalam memilih teman dekat.

2. Pilihlah lingkungan yang mendukung pertumbuhan Anda.
John C. Maxwell pernah mengatakan ada dua macam orang. Pertama, mereka yang menjadi "angin di bawah sayap Anda" (wind beneath your wings) sehingga bisa membuat Anda terbang makin tinggi. Mereka senantiasa mendorong Anda untuk melangkah maju menggapai semua potensi maksimal Anda. Namun ada pula tipe kedua yakni mereka yang menjadi "jangkar bagi kapal Anda" (anchor on your boat). Mereka akan membuat kapal Anda kandas. Untuk itulah kita mesti berhati-hati. Kadang-kadang tanpa kita sadari, kehadiran para jangkar ini justru membuat kita makin putus asa dan menyerah ketika masalah datang.

3. Berhati-hatilah dalam menyikapi setiap masukan, terutama kritik.
Dalam proses pertumbuhan menjadi orang yang lebih baik, kita tentu membutuhkan sejumlah masukan, berupa saran hingga kritik. Berbahagilah kita jika kita memiliki teman atau mentor yang tidak jemu-jemu memberikan kita masukan berharga tersebut. Namun juga perlu diingat bahwa tidak semua orang menkritik kita dengan motif yang benar. Bisa jadi karena ada faktor iri atau memang ingin menjatuhkan kita. Meski demikian, sambutlah setiap masukan itu dengan besar hati dan cobalah mencari hikmahnya yang barangkali berguna bagi perjalanan hidup selanjutnya.

Selamat memilih lingkungan pergaulan yang tepat yang menunjang kesuksesan hidup Anda! ***

Moving To The Next Level


Mazmur 37:23
Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepadanya.


Hidup adalah suatu perjalanan menuju kedewasaan. Semua yang ada di sepanjang perjalanan itu adalah bagian dari suatu proses. Pada saat Anda melangkah memasuki tingkatan-tingkatan yang berbeda dari hidup ini, Anda akan mendapat pengetahuan baru dan pengalaman baru. Sewaktu Anda terus maju melangkah, Anda sedang membuat suatu pijakan pada tingkat kedewasaan yang lebih tinggi. 

Albert Einstein berkata: "You cannot master a problem at the level where it was created." Anda tidak bisa menguasai suatu permasalahan jika Anda masih berada pada tingkat di mana permasalahan itu terjadi. Artinya, untuk keluar dari suatu masalah, Anda harus melangkah supaya Anda berada pada tingkat yang lebih tinggi dari masalah itu.

Krisis sesungguhnya adalah sesuatu yang positif. Krisis akan mendesak Anda untuk naik ke tingkat berikutnya. Tetapi Anda sendiri perlu beranjak untuk bisa naik ke tingkat berikutnya. Ini yang disebut moving to the next level.

Tuhan merancang perubahan sebagai suatu proses, bukan sesuatu yang instan. Tuhan jauh lebih tertarik pada perjalanan kita, sebab dalam perjalanan itulah kita mengalami proses perubahan yang membentuk karakter kita. Perjalanan Anda jauh lebih penting daripada hasil akhirnya. 

Dan yang membuat Anda bisa berubah adalah firman Tuhan. Karena itu Anda harus menjadi orang yang mencintai firman, yang mau ambil waktu untuk merenungkan dan memperkatakan firman siang dan malam, maka firman akan membuat langkah-langkah dan perjalanan Anda berhasil (Yosua 1:8).

Seorang pengkhotbah besar, Edwin Cole menyatakan: "Perubahan adalah satu-satunya hal yang konstan di dalam hidup ini. Perubahan adalah esensi dari kedewasaan." Orang Kristen yang tidak mau berubah, tidak akan pernah bertumbuh dewasa. 

Nah, bagaimana caranya berubah? Perubahan hanya dapat terjadi pada saat Anda bersedia mengkonfrontasikan keberadaan yang sesungguhnya mengenai diri Anda dengan kebenaran firman Tuhan. Dengan cara ini, Anda akan tahu dengan jelas di mana posisi Anda dibandingkan dengan firman yang Anda baca. Apakah hidup Anda sudah sesuai firman atau belum. Area mana dalam hidup Anda yang perlu diubah. Inilah cara untuk bergerak ke tingkat berikutnya.

Musuh Membuat Anda Sukses


Tuhan berkata di Yeremia 29:11: "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."

Lalu Anda bertanya, kalau memang Tuhan merancangkan kehidupan yang sukses buat Anda, mengapa ada yang benci dan iri hati terhadap Anda? Mengapa ada orang terdekat yang berubah ingin menjatuhkan Anda? Mengapa ada rekan kerja di kantor yang berpolitik melawan Anda? Mengapa ada saudara dekat yang menyebarkan gosip dan hal-hal negatif tentang Anda? 

Tahukah Anda bahwa Tuhan memakai "musuh-musuh" yang membenci dan memusuhi Anda untuk membuat Anda sukses? 

Yusuf dibenci dan dibuang oleh kakak-kakaknya ke dalam sebuah sumur di Dotan hanya karena mereka iri hati, apalagi setelah Yusuf menceritakan mimpi Tuhan bagi dia. Demikian iri hatinya, sehingga kakak-kakaknya bertekad tidak mau melihat Yusuf hidup lagi. 

Pada saat seperti ini, penting sekali Anda menyadari bahwa Tuhan sudah menyediakan kebesaran bagi Anda dengan memakai orang-orang yang membenci Anda. Tuhan punya maksud baik di balik semua penderitaan Anda. Apakah Tuhan meninggalkan Yusuf mati di sumur tua itu? Tidak. Melalui orang-orang yang membenci Yusuf dan membuangnya ke sumur, Yusuf berada di tanah Mesir dan akhirnya menjadi orang nomor dua di negara itu. 

Sumur merupakan tempat empuk bagi setan untuk menghancurkan Anda lebih dalam lagi. Rick Warren berkata: "Many people will be bitter, rather than better, and never grow up." Banyak orang menjadi kecewa di tengah masalah, bukannya menjadi lebih baik dan tidak pernah bertumbuh dewasa.

Jangan ijinkan kekecewaan bertumbuh. Jika Anda memberikan respon seperti yang Yesus ajarkan, maka Anda akan keluar dari sumur dengan kemenangan. Ada empat langkah untuk keluar dari sumur ini:

1. Cepat lepaskan pengampunan kepada orang-orang yang sudah menyakiti Anda. 

 Perbuatan mereka memang sudah menyakiti Anda. Tetapi akan lebih menyakitkan lagi apabila Anda menyimpan rasa sakit itu dan membawanya kemana pun Anda pergi. Anda harus lepaskan rasa sakit itu dengan cara mengampuni.

2. Ingat rancangan Tuhan baik untuk Anda. 

 Di tengah orang-orang yang membenci Anda, ingat bahwa Tuhan tidak merencanakan kehancuran untuk hidup Anda. Seperti yang Yusuf katakan di Kejadian 50:20 kepada saudara-saudaranya sewaktu ia menjadi asisten Firaun: "Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan,..."

3. Selalu bersukacita dan bersyukur.

 Mudah sekali untuk bersukacita dalam keadaan yang nyaman dan menyenangkan. Tetapi Tuhan mengajarkan Anda bahwa "the real joy" adalah ketika Anda bersukacita dalam keadaan yang buruk.

4. Bertekad untuk tidak menyerah.

 Situasi buruk bukan berarti mimpi dan janji-janji Tuhan batal terjadi dalam hidup Anda. Karena itu, jangan putus asa, jangan berhenti apalagi mundur, berlarilah. 

Ingat, musuh yang ada di tengah perjalanan kehidupan Anda akan membuat Anda sukses. Karena itu, bersukacitalah dan bersyukur. Jangan pernah menyerah karena rancangan-rancangan Tuhan di dalam hidup Anda memberikan hari depan yang penuh pengharapan.

OPTIMIS Vs PESIMIS

Filipi 4:8
Jadi, akhirnya, Saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.


Seorang yang pesimis akan melihat gelas yang setengahnya berisi air sebagai gelas setengah kosong, sedangkan seorang yang optimis memandangnya sebagai gelas setengah penuh. Seorang kreatif yang optimis akan memandangnya sebagai sebuah vas bunga mawar, dan seorang pragmatis yang optimis menganggapnya sebagai pelepas dahaga.

Pertimbangkanlah keuntungan-keuntungan yang diperoleh karena memilih rute yang optimistis seperti yang digambarkan dalam cerita ini:

Dua katak terjatuh ke dalam semangkuk krim. Yang satu berjiwa optimis; tetapi yang lain memandang itu dengan sedih.

"Aku akan tenggelam, dan kau juga!" Maka dengan jeritan putus asa yang terakhir, si katak pesimis menutup mata dan berkata, "Selamat tinggal."

Katak yang berjiwa optimis berseru riang. Katanya, "Sulit untuk keluar, namun aku tak akan mundur! Aku akan berenang sampai kekuatanku habis. Karena setelah mencoba, aku akan mati dengan puas."

Dengan penuh keberanian si katak optimis berenang sampai seolah-olah ia sedang mengocok krim. Akhirnya, di atas lapisan mentega dia berhenti dan ia pun melompat ke luar dengan gembira.

Apakah pesan moral yang dikandung dalam cerita ini? Mudah! Jika tidak dapat keluar --- tetaplah berenang!

Sejumlah orang mengeluh karena TUHAN menaruhkan duri di sekeliling mawar, sementara yang lain memuji karena TUHAN meletakkan mawar di tengah-tengah duri.

GIVING MY BEST

Pengkhotbah 9:10
Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, kemana engkau akan pergi.


Marthin Luther King pernah mengatakan, "Jika seseorang diberi tanggung jawab untuk menjadi penyapu jalan, ia harus melakukan tugasnya seperti apa yang dilakukan oleh pelukis Michaelangelo, atau seperti Shakespeare menulis sajaknya. Ia harus menyapu jalan sehingga semua penghuni surga dan bumi berhenti sejenak dan berkata, di sini hidup seorang penyapu jalanan jempolan yang melakukan tugasnya dengan baik." Mereka tidak membuat karya yang biasa-biasa saja, tapi masterpiece. Itulah yang disebut professional sejati.

Kalimat tersebut telah menginspirasi dan memotivasi kita untuk selalu memberikan yang terbaik dari apa yang saya miliki, dalam setiap pekerjaan kapan dan dimana pun. Ketika kita giat bekerja dan tetap menjaga kualitas kerja, sebenarnya kita sedang menggali potensi diri kita lebih dalam lagi.

Anda dan saya adalah CEO bagi diri sendiri. Tentukan arah yang tepat bagi karir Anda dan temukan motivasi sebenarnya dalam melakukan hal yang paling Anda senangi. Sehingga walau bekerja di perusahaan, kita tetap bekerja untuk diri sendiri. Setiap kali kita berusaha mempertahankan kualitas kerja, sesuatu yang baik terbentuk dalam diri kita, yaitu karakter orang sukses. Orang-orang yang berhasil dalam pekerjaannya adalah mereka yang mampu melakukan pekerjaan dengan kualitas di atas rata-rata.

20 September 2008

My First Posting

Hari ini, 20 Sept 08, pertama kalinya aku coba bikin blog ini. Benernya sih dah lama punya blog, tapi lupa, jadi ya bikin baru lagi. Aku harap blog ini dapat bermanfaat buat semuanya. Aku juga masih belajar nih, jadi gpp kan klo isi dan tampilan blog-nya sederhana banget. Welcome to my cyber's home and I hope you can enjoy it !!!